Rasanya tuh sangat menyesakkan banget dan susah untuk
merimanya. Tentang diri aku yang gabisa tegas sama diri sendiri. Tentang yang selalu
ingin menyenangi orang lain aah ingin rasanya menghilangkan segala macam rasa
itu. Ternyata, untuk bisa membahagiakan diri sendiri itu tidak mudah ya. Butuh effort
lebih untuk menuju ke sesuatu yang diinginkan. Tapi, kenapa orang-orang ko
dengan mudahnya bisa meraih yang diinginkan? Pasti ada statemen gitu kalo
ngeliat story temen-temen yang sekarang udah melejit dan kamu masih di
sini-sini saja. Yaah itu sudah memang jadi takdirnya mereka ga sih? Jalannya mereka
seperti itu. Alurnya mungkin seperti itu. Setiap orang, mempunyai jalan
ujiannya masing-masing dan bisa jadi ujian kamu sekarang ya di situ, dan mereka
bisa jadi ujiannya tidak sama denganmu, jadi jangan suka nyamain dengan orang
deh. Punya fase manis pahitnya sendiri kan? Bisa jadi dibalik itu semua mereka
juga sama punya fase kepahitan tapi titiknya berbeda.
Sudahlah, terima saja segala konsekuennya, walau bukan
keinginan 100 persen dalam diri. Sampai kapan terus-terusan bersedih dan
bernegatif thinking dan membebani diri, yang ada semakin kurus saja diri ini…
toh, mereka pun masih keukeuh dengan keinginannya.
Tapi ya memang ga semudah itu untuk diterima, butuh proses
dan pelan-pelan, butuh dikuatkan juga. Prosesnya aku berbeda dengan orang lain.
Karena jiwaku ini sangat perasa ya adakalanya aku harus menata hati dengan mood
sendiri, ada kalanya harus selalu di be positifin otak dan pikirannya agar
selalu tenang, tentunya banyakin inget Allah sambil mencari segala macam hikmah
yang terjadi saat ini. Prosesnya aku mungkin akan sedikit cuek dan menjauhi
sedikit demi sedikit dari kenangan dahulu, dari orang-orangnya mungkin,
menghapus kontak? Agar tidak selalu melihat story dan bersedih? Atau memblock? Rasanya
block terlalu kejam sih. Yah, aku hanya bisa minta ke Allah tentang segala
halnya, aku sudah pasrah dan bismillah akan mencoba menerima. Mudah-mudahan ini
adalah fase terakhir aku menyenangi orang lain ya sekalipun keluarga sendiri. Mudah-mudahan
keinginan aku yang memang untuk membahagiakan mereka juga segera tercapai ya. Keinginan
yang bisa jadi bertolak belakang ini mudah-mudahan mereka luluh dan mau
memberikan aku kesempatan. Hei! Aku masih sangat ingin berkelana menuntut ilmu!
Y Allah mudahkan ☹
Kamu tau sendiri kan, aku sudah tidak terlalu berpotensi
sama dunia, karena urusannya yang serumit aku sekarang ini. Bukan aku yang mau,
tapi mereka! Dan aku kalah! Setiap perkataannya baik yang ingin mengajarkan aku
bahwa hidup tak selamanya harus ada di zona nyaman. Aku harus belajar kepahitan
dulu katanya. Yahh ternyata mereka berhasil, aku belajar merasakan pahitnya
kehilangan saat ini. Kehilangan orang-orang baik yang dulu selalu support aku,
kehilangan banyak sekali aktivitas bermanfaat di pondok, dan kehilangan mimpi yang
aku inginkan. Sudahlah, tak apa, pasti ada hikmahnya. Walau berat dan selalu ya
Allah-ya Allah aku akan ikuti dulu alurnya beberapa bulan, mudah-mudahan ada
jalan dan hikmah terbaiknya dibalik ini semua. Dan mudah-mudahan Allah kuatkan
dan memberikan kemudahan di setiap fasenya. Aamiin.
Ya Allah, ya Muqollibal quluuub, Luluhkan hati mereka agar
mengerti dan memahami setiap yang terjadi pada diri ini. Bukakan pintu hatinya
agar mau menerima setiap yang aku jalankan, kelak.
Ampuni dosa kami ya Rabb. Aamiin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar