Jumat, 31 Mei 2024

Tak Peduli?

 Sejauh apapun memandang, semenjak butiran rasa masuk ke dalam jiwa ini percayalah tak ada perasaan sesakit menjauhi. Entah ini wajar atau tidak wajar, dan rasanya lebih baik seperti ini untuk menetralkan hati. Ketika tau makna ekspresi rasa yang tepat adalah menjaga, percayalah setiap sudut mata memandang sekitar, ia ingin mencari keberadaanmu. Ia diam bukan berarti tak peduli, hanya saja menjaga apa yang seharusnya dijaga. Menjadi tak seperti orang lain yang ditemui olehmu yang bercengkrama dengan lancar saling balas chat dan status, hish rasanya asyik sekali ya dalam berinteraksi selancara itu tanpa tak berpikir apakah ada harap yang tersampaikan atau tidak. Tanpa berpikir apakah ada yang tersakiti atau tidak. Tapi memang kamu tak salah sih karena bukan kewajiban ia untuk marah karena ia bukan siapa-siapa.

Ia hanya ingin menjaga marwah, menyelamatkan hati yang selalu saja tersakiti dan pernah ditinggalkan. Keharusan yang rasa dalam hatinya memuncak ingin bercengkrama tapi ia tolak. Walau kadang ia sangat iri dengan orang lain, kenapa mereka bisa tapi ia tak bisa? Apa sesusah itu bercanda saat tau tentang suka? Ah yang Namanya hati, menjaganya memang sangat tak mudah ya.

Terkadang, ia bukannya tak melihat, tapi ia sengaja untuk tak menatap karena jika ia memandang, ia takut ada hal yang tak bisa ia kelola setelahnya. Harapannya ada yang mendahului, tapi harapnya dihempas oleh angin dan tak pernah ia temui lagi. Sesal? Jelas, adaptasinya tak semudah itu wahai kamu. Tapi mau gimana lagi. Berinteraksi denganmu hanya menuai rasa sakit apalagi jika ia melihatnya dengan orang lain dengan lebih dekat dan ia terbiasa saja. Sakit? Pasti. Karena rasa tak bisa ditepis hanya sekedar cemburu. Ia harus dihilangkan sampai ia tau, rasamu sebenarnya untuk siapa? tapi lagi-lagi tak jujur. Benci sekali ia dengan denialmu itu. Dan kini, ia hanya bisa menyimpannya sampai tau bagian episode mana denganmu yang terbaiknya. Padahal tinggal jawab agar selesai segala rasa yang ia harap. Kadang ia berpikir betul tidak yang ia lakukan ini? Sekali lagi, ia hanya ingin menyelamatkan diri agar tidak tersakiti untuk kesekian kali. Hanya saja kali ini ia berani berterus terang tapi nyatanya tetap masih merasa tersakiti. Lukanya masih basah tapi tiba-tiba rasa ini berada.

Kadang, ia ingin menjelaskan bahwa ia akan pergi. Tapi kamu tak pernah sadar bahwa selama ini ia mengagumi tanpa alasan dan tanpa kau tau caranya bagaimana ia mengelola rasa yang tak diingini itu agar bisa hilang jika memang bukan yang terbaik. Tapi, kenapa ia masih ada? Perasaan itu masih saja tersimpan rapih tanpa ingin beranjak pergi. Lantas, bagaimana caranya ini tuntas dengan cara husnul khotimah dan Bahagia. Akan ia tunggu sampai waktunya tiba walau ia harus pergi dulu untuk merelakannya agar harapnya ia taruh pada Sang Pencipta saja. Baik-baik ya. semoga ketemu lagi dengan versi lebih baik sekalipun itu di surga. aamiin

Sabtu, 18 Mei 2024

Apa selanjutnya?

 

Apa selanjutnya?

By. windaningsih

Bertahan atau pergi adalah sebuah keputusan yang memiliki resikonya masing-masing.

Jika bertahan hanya akan menuai kesakitan dan pergi tapi tanpa adanya tujuan, maka menjalani apa yang sudah Allah takdirkan adalah sebuah keputusan, bukan?

kuharap mereka memahami maksudnya.

Aku berada pada fase usia menjelang 30-an dengan kondisi merasa belum menggapai apa-apa. Pernah frustasi karena melihat orang lain di usiaku sudah mencapai kesuksesan yang tiada terhitung jumlah prestasinya. Sedih? Pasti. Kecewa sama diri sendiri? Sangat pasti. Tapi kembali lagi dengan kondisi situasi sembari menyelami keadaan, harusnya banyak sekali rasa syukur yang kuraih. Dan pada akhirnya diri menyadari kurangnya hal itu.

Sempat suatu Ketika aku bertanya pada Sang Murobi tentang kondisiku saat ini, dan beliau menjawab “Quarter Life Crisis” katanya. Aku yang baru mendengar istilah itu sangat penasaran arti dan maksudnya, kemudian beliau seperti memahami eksrepsiku dan mulai menjelaskan “kondisi di mana seseorang merasa kecewa dengan hidupnya, tidak mempunyai tujuan hidup, dan tidak mempunyai motivasi hidup” ucap beliau. Aku mulai menerka dalam diri kemudia melanjutkan menyimaknya lagi “setiap orang mempunyai dan akan mengalamni fase ini. Fase bosan, tidak pernah puas, dan merasa ingin terus mencapai agar sama valuenya dengan orang lain. Ini fase akan berbahaya jika tidak langsung diarahkan dan disadarkan.” Jelas beliau. “ lalu, bagaimana caranya the agar bisa keluar dari fase ini?” tanyaku.

Beliau menyungging senyumnya lalu mulai menjelaskan “Buat rutinitas atau hobi yang disenangi, buat sebanyak-banyaknya karya. Anti kan sudah ada di lingkungan yang baik dengan kondisi yang baik pula, tinggal mengembangkan potensi yang ada dalam diri anti. Dan yang paling utama adalah bersyukur atas apa yang sudah Allah beri saat ini. Temen-temen yang saling support, lingkungan yang baik itu tidak semua dapati” jelas beliau yang membuatku mulai berpikir lebih jauh dan terharu akan kata-katanya.

Dari hal itu aku mulai tersadarkan banyak hal bahwa setiap orang punya jenjang dan masanya masing-masing. -----

Kita tidak pernah tau masa di depan kita seperti apa. Kita mungkin bisa saja berencana dengan sejuta asa tapi jika jalannya bukan itu, mana mungkin kita bisa menggapainya. Rasanya diri ini sudah tidak sangat berambisius pada dunia, merangkai sejuta rencana tanpa adanya kepastian yang nyata atau pada akhirnya kita harus menyerah dengan  pilihan kita.

Jika ditanya, sekarang di usia yang tidak lagi belia, mau meggapai apa? Sempat sedih dengan kata-katanya tapi tiada guna menyesali karena memang sudah sampai pada titik ini, fase ini. Jawabanku saat ini adalah menyerah dengan rencana dan menjalani yang sudah Allah beri. ^^

Pada akhirnya, berpasrah adalah ujungnya walau masih berharap Allah tak mengambil nikmatnya bersyukur atas semua yang terjadi dalam diri.

Rabu, 01 Mei 2024

Kisah Sang Pengharap

 

Begitu rumit kata mengerti dan frasa ingin dimengerti.

dua hal yang ingin rasanya dirajam dan dikubur dalam-dalam.

Dan dua hal itu sangat berkaitan dengan sebuah "harapan"

Lajunya sangat cepat kalo sudah tertelan. Kehebatan dari harap adalah dia bisa membuat setiap insan overthinking dan menghancurkan mental seseorang. Nauzubillah

Termasuk diri pendosa satu ini, iya. Aku!

Tapi mudah-mudahan mentalku masih baik. itu harapanku padaNya.

berawal dari kebencian yang menghasilkan perasaan tetap benci yang kemudian harapan ia mau memahami kenapa aku benci. Tapi nyatanya, aku terbuai akan perasaan sendiri. huuufh

Benar bahwa benci bisa menjadi cinta.

Tapi aku tetep benci.

Karena cinta itu sendiri.

 

Aku kira rasa itu akan hilang dengan sendirinya lambat laun, tapi pikirku meleset.

Justru ia semakin menggangu pikiran dan menambah harapan untuk mencari tujuan agar ia benar benar hilang.

 

aku berharap ia mengerti bahwa segala yang kulakukan selama ini adalah bukti aku ingin dimengerti. Tapi sepertinya kita habis karena ego masing-masing.

ia dengan ego besarnya yang tak mau kalah, dan akupun begitu. Kita nyatanya tidak ada yang mau mengalah. Sesal sekali.

aku sedih banget sebenernya dengan hal ini.

dulu aku pernah berharap pada seseorang, dan itu sembuhnya tidak satu dua hari.  Untuk hilangnya nunggu bertahun-tahun dengan segala macam hal dilakukan baik buruk tidak peduli yang penting bisa diatasi!

Allah menguji bertubi-tubi, Allah mengenalkan aku dengan orang yg persisss banget mirip dengan si pembuat harap itu dari kebiasaannya, hobiny, dan membuatku terbuai kembali dengan harapan itu. Harapan ingin dimengerti bahwa aku sedang menunggunya. Tapi tak ada yang memahami.

Tapi, lambat laun .. aku dikecewakan lagi.

ia pergi bersama yang lain ..

Tiba-tiba dan tanpa kabar.

 

Tangisku menjerit, sakit rasanya.

Ingin rasanya mati rasa dan amnesia tentangnya, iya. Hanya tentangnya.

dan aku berpikir, selayaknya bunga yang disiram, rasa harap ini tumbuh tapi sayangnya airnya keruh, yang menghasilkan rapuh. Hiks

Lalu, aku mencoba untuk mendamaikan hati, menerima diri, dan menetralkan komunikasi.

Niatku udah bulat dan baik sekaliii... saat itu tapi mungkin masih ada setitik harap yang belum terselesaikan hinggaa akhirnya, Allah masih cemburu dan terus menguji keistiqomahannya.

Setelah ia pergi, tiba-tiba datang kamu yang tiba-tiba mengisi ruang yang membuatku terjebak lagi!

Kesal, sebal, serba-serbi dan kenapaaa harus kamu!

Dan kali ini aku sangat sangaaat sangaaat membencinya. Entah kenapa.

Ohiya, mungkin karena ia banyak disukai orang lain dan aku mengetahuinya. Mungkin karena ia suka tebar pesona dengan kebiasaannya yang mungkin menurutnya itu tidak.

Mungkin, karena ia suka baik sama perempuan dan suka berkomunikasi dengan mereka tanpa sebab lebih dan tanpa harap padahal kan yang namany perempuan beda sudutpandangnya.

Dan masih banyak mungkin mungkin lagi.

 

aku akui kebencianku ini bisa hancur seketika ketika melihat kesolehannya walau barang setitik saja.

Tapi kenapa masih ada rasa benci ini..

Hanya sajaa ada juga rasa lain yang tiba-tiba datang tak diundang, ya! Entah ini rasa apa. Tapi aku benci rasa ini!

kata teman, aku harus ungkapkan agar tidak berharap.

aku lakukan perintah itu karena aku penasaran.

dia geer. Iya jelas dan aku benci itu!

 

Dan hasilny nihil. aku tak dapat apa apa. Padahal ada niat terselubung yakni ingin mengetahui siapa yang ia sukai biar aku bisa menghilangkan rasa ini. Rasa yang selalu menyesakkan dada. Sesak tapi ia tak pernah mengerti betapa sakitnya inii..

yang pada akhirnya, aku pun masih tergejolak dengan perasaan ini. Dan pada akhirnya kita seperti canggung sendiri dan kamu tak pernah mengerti..

Jika hari ini adalah hari dikabulkannya doa, aku akan meminta salah satunya, untuk dilenyapkan harapan pada setiap insan, termasuk kepadamu jika itu hanya membuat sakit saja.

Ya Rabb, apakah bisa?

agar aku tak sakit dan sesak lagi

Ya Rabb, jangan kau berikan aku harapan yang membuatku timbul betapa pedihnya sakit hati

Cukup harapku hanya padaMu saja y Rabb…  bimbing daku Aamiin

aku ingin berlepas dari segala bentuk harap pada manusia____

1 Mei 2024

Tamat

Kerinduan seorang anak

 aku tak mengerti dengan hasil pemikiran dua orang yang dulunya saling mencintai, saling mengikat janji, saling berkomitmen satu sama lain tapi pada akhirnya dihianati sendiri. Tak habis pikir dengan orang orang di dunia ini. Dua insan yang mencintai bisa saling membenci. ya, itu semua karena berlebihan. Benar adanya bahwa segala yang berlebihan tidak baik. 

dua insan yang telah mengikat janji bisa saja saling membenci jika tidak didasari keimanan yang tinggi. Yang sangat dikhawatirkan adalah sang anak. banyak sekali anak-anak di dunia ini menjadi korban mental dari masalah orang tuanya. betapa tidak sedihnya dunia ini, genarasi yang katanya milenial itu kini banyak sekali dipenuhi dengan latar belakang generasi yang ternyata korban dari para orang tuanya sendiri. Tindakan kriminal seperti tawuran, seksual, bahkan perundungan bisa terjadi karena orang tua yang kurang mumpuni ilmu, karena broken home dan lain-lain. ahhh kasian sekali mereka dan sedih melihatnya. 

aku kira ini hanya akan terjadi oleh orang-orang tertentu saja, tapi nyatanya orang-orang sekitar bahkan dai keluarga sendiri bisa saja menimpanya. iya itu! karena iman dan ilmunya yang kurang. laa hawlaa walaa quwwata illaa billahh...

kalo saja orang-orang menyadari bahwa betapa pentingnya ilmu dalam berkeluarga maka selamatlah ia dari ketidaktahuannya tentnag pendidikan. selamatlah ia dari salahnya pola asuhan. 

mudah-mudahan kita dilindungi dari hal-hal yang merujuk kemalasan untuk mencari ilmu. Aamiin

mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang terus istiqomah menjaga keimanan. aamiin

dan mudah-mudahan kelak kita dikaruniai keturunan yang sholeh/ah dan didasari ilmu serta iman. Aamiin :)

Tentang sejarah Makkah.

 

Makkah dahulu adalah lembah kering yang masih banyak batu-batu. Dari kata walid yang berarti lembah bukan balad yang berarti negeri. Nabi Ibrahim As., pergi dari syam menuju Hijaz pada abad ke 9 sebelum masehi. Beliau mendapatkan perintah untuk mebawa istirnya Siti Hajar dan anaknya Ismail untuk tinggal di lembah tersebut. Dengan penuh perjuangan dan tekad serta taatnya Siti hajar yang kehabisan air beliau bolak balik mencari sumber mata air hingga Allah beri mata air zam-zam yang berkah sampai sekarang di kota Makkah. Ma sya Allah

Kabilah atau kelompok yang pertama kali ikut atau tinggal dengan Siti hajar dan Nabi ismail as. Adalah kabilah Jurhum yang nantinya akan lahir keturunan nabi melalui nabi Ismail As.,

Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail As masa di mana meninggikan Kakbah yang sebelumnya sudah pernah di bangun pada masa nabi Adam as.

Nabi Ismail menikahi 2 istri, yang pertama adalah dari Qatura. Pada suatu hari nabi Ibrahim bertamu ke rumah nabi Ismail di Hijaz, tapi nabi Ismail sedang tidak ada di rumah dan hanya ada istrinya, istrinya banyak mengeluarkan keluhan sehingga nabi Ibrahim memerintahkan nabi Ismail untuk menceraikannya. Kemudain nabi Ismail menikah dengan perempuan Jurhum yang darinya dianugrahi 12 orang anak.  Anak-anak nabi Ismail ditugasi untuk merawat kakbah, mengajarkan manasik haji, mendidik orang-orang berhaji dengan ajaran tauhid. Sepeninggalnya nabi Ismail kakbah dikelola oleh anaknya dan kemudian setelah anaknya meninggal kakbah dikuasai oleh kabilah Jurhum. Ibnu Hisyam meriwayatkan bahwa yang mengelola Makkah pada saat itu ada 2 kabilah yakni kabilah jurhuam dan Qatura. Jurhum wilayah utara hijaz dan Qatura wilayah selatannya. Keadaan berlangsung tetapi ada perselisihan yang mengakibatkan pepertangan. Kemudian kabilah jurhum yang terpilih untuk mengelola Makkah. Hanya saja kabilah Jurhum ini mulai congkak dan menyebarkan kezaliman. Berita kezaliman pun menyebar dan adanya peperangan yang mengakibatkan Jurhum terusir dari Makkah dan Makkah dikuasai oleh Khuza’ah. Ada yang mengatakan khuza’ah berkuasa di Makkah selama 500 tahun tapia da juga yang mengatakan 800 tahun. Wallahualam. Orang pertama yang membawa berhala dan mengubah agama tauhid yang dibawa oleh nabi Ibrahim dan Ismail As ke Makkah daari tokoh Khuza’ah adalah Amr bin Luhai yang di mana Rasul bersabda bahwa “Aku melihat Amr bin Luhai mengeluarkan ususnya di neraka dan ia adalah orang pertama yang membuat ajaran al-sayaaib (onta yang tidak boleh diberikan beban dan dikhususkan untuk nadzar sehingga dilepas makan dan minum apa saja dan tidak ditunggangi).’ (HR. Bukhari, no 3260)

Sumber: 1001 Ensiklodia islam